Apa yang saya pelajari dari konsisten?

Aria Nurhadi Zain
4 min readSep 12, 2022
track
Photo by Adi Goldstein on Unsplash

“Aku bisa mengalahkanmu hanya dalam waktu singkat Kura-kura! Kau yakin bisa mengalahkan kencangnya kakiku berlari?, ” tanya kelinci dengan sombongnya kepada Kura-kura. Kura-kura hanya diam dan bersiap untuk berlari.

Lomba lari antara Kura-kura dan Kelinci berlangsung di tengah hutan yang disaksikan oleh hewan-hewan lain. Suara peluit dibunyikan, kelinci melesat lebih dulu, sementara Kura-kura berusaha mengejar. Namun Kura-kura tidak tampak seperti sedang berlari. Dengan kecepatan larinya, ia tampak seperti berjalan. Kelinci menoleh kebelakang, melihat Kura-kura yang berlari sangat lambat, ia pun tertawa.

Perlombaan ini tidak menantang bagi Kelinci. Ia sangat yakin akan kemenangannya melawan kura-kura. Karena bosan, ia mencari tempat istirahat sejenak sampai Kura-kura berhasil mendekatinya.

Jauh di belakang, Kura-kura berlari tanpa mengurangi kecepatan. Meskipun dia tahu tidak secepat kelinci, namun ia tetap terus berlari. Hewan-hewan lain sibuk menertawakan si Kura-kura, tetapi ejekan itu pun tidak bisa menghentikan langkahnya.

Beberapa menit kemudian, Kelinci terbangun dari tidurnya, ia melihat Kura-kura sudah mendekati garis finish. Dia pun bergegas bangun dan menyusul kura-kura. Namun sayangnya, Kura-kura lebih dulu melewati garis finish dan perlombaan berakhir dengan kekalahan Kelinci.

Photo by Joshua Hoehne on Unsplash

Kisah kura-kura dan kelinci ini mungkin sudah familiar di telinga kita. Cerita ini berkaitan dengan apa yang akan saya sampaikan disini. Menurut kamu apa yang membuat Kura-kura menang? Kecepatan larinya, teknik larinya, atau kemampuan larinya?

Kunci kemenangan Kura-kura adalah Konsistensi

Kura-kura dengan konsisten terus berlari hingga garis finish tanpa mengeluh, tanpa jenuh, tanpa menoleh kebelakang dan terus berada pada track yang tepat.

Apa yang ingin kura-kura raih? Kemenangan? Menurut saya tidak, dia hanya ingin melewati garis finish. Sekalipun dia kalah, tujuan dia tetap tercapai, berhasil lewat garis finish. Goal yang ia tetapkan sudah jelas yaitu mencapai garis finish.

Tapi apa yang membuat Kura-kura bisa tetap konsisten? Kura-kura punya nilai yang membuat dirinya bisa tetap konsisten. Ia punya keyakinan yang kuat dan komitmen dengan apa yang sudah ia tetapkan di awal.

Kelinci melakukan hal sebaliknya, ia tidak konsisten akan tujuannya. Berteduh di bawah pohon membuat ia berada di track yang salah. Kelinci mungkin punya kemampuan yang jauh lebih hebat daripada si Kura-kura, namun dia tidak memiliki nilai yang dimiliki Kura-kura. Dia terlalu sombong hingga harus menelan kekalahan.

Peluang sukses semakin kecil kalau di tengah-tengah hobinya suka berubah-ubah

Konsisten berhubungan erat dengan kesuksesan. Kalau ingin sukses di suatu bidang, kuncinya ya konsisten.

Dulu saya punya begitu banyak hal yang ingin dicapai. Saya ingin masuk ke industri film. Saya pun memikirkan cara untuk mencapai tujuan itu dan mulai membuat rencana.

Saya mulai belajar perfilman dari pra produksi hingga produksi seperti berlatih menulis script film, teknik pengambilan video, mengatur pencahayaan, dan mengedit video. Membangun koneksi juga penting, saya gabung komunitas, ikut webinar dan ngobrol bersama sineas. Saya berada di track yang tepat.

Namun sayangnya, saya harus keluar dari track yang tepat itu. Saya tidak mengambil kesempatan dalam produksi series. Saat itu saya harus memilih antara kuliah atau film. Itu keputusan yang berat. Saya bingung. Tujuan saya sudah didepan mata, saya hampir berhasil.

Tetapi dengan mudahnya saya menyerah. Saya harus melaksanakan program kampus sehingga tidak bisa ikut berpartisipasi dalam produksi series. Semua yang sudah saya bangun seakan runtuh dalam sekejap. Saya tidak mendapatkan kepercayaan lagi untuk ikut membuat film.

Saya belajar bahwa konsisten itu penting untuk sukses mencapai sesuatu. Kegagalan tidak membuat saya menyerah, justru menjadikan saya paham betapa kuatnya konsisten itu.

Apa yang saya lewatkan ketika berhenti konsisten? Saya melewatkan peluang untuk bisa masuk ke industri perfilman. Berada di track yang tepat, peluang akan muncul dengan sendirinya. Namun jika menyerah ditengah jalan, maka peluang itu tidak akan pernah muncul.

Apa yang saya lakukan setelahnya? Saya menyerah? frustasi? bermalas-malasan? Tentu tidak. Sangat disayangkan memang waktu yang terbuang meninggalkan hasil yang tidak sesuai dengan ekpektasi. Namun, saya tetap mendapatkan pemahaman baru bahwa konsistensi itu penting.

Saya pun menata ulang, membuat rencana baru dan komitmen terhadap apa yang sudah saya tetapkan. Sekarang saya ingin mengejar karir di dunia IT. Dulu terlalu banyak persimpangan yang membuat saya ragu dan berjalan ke arah lain. Kini saya sempitkan jalan layaknya jalan tol yang lurus tanpa persimpangan, bisa membawa saya dengan cepat menuju tujuan.

Photo by Matt Hardy on Unsplash

Apa tujuan saya? Saya ingin bekerja di industri IT. Kegagalan sebelumnya tidak membuat saya menyerah. Saya mulai membuat rencana lagi. Saya belajar bahasa pemrograman, ikut komunitas, ikut webinar, menjadi freelancer, magang diperusahaan, dan membangun koneksi. Hingga sekarang saya sudah berkarir sebagai programmer di perusahaan startup bahkan disaat saya belum lulus kuliah.

Saya bisa mencapai tujuan karena saya konsisten dan komitmen dengan apa yang saya tetapkan diawal. Saya disiplin dan tidak berubah ke arah lain. Yang terpenting selama saya berada di track yang tepat, pasti peluang akan muncul.

Kita belajar dan berlatih sebagai investasi untuk diri kita di masa depan. Investasi ini membuat kita siap apabila sewaktu-waktu peluang muncul. Saya tetap terus belajar dan berlatih agar selalu berada di track yang tepat. Saya belajar pemrograman, kemudian membangun koneksi hingga muncul peluang mengerjakan proyek. Di saat itu saya sudah siap dan mengambil kesempatan itu. Saya membangun portofolio sehingga ini bisa menjadi bekal untuk saya bisa mendapatkan pekerjaan disuatu perusahaan.

Jangan mudah menyerah untuk tetap konsisten. Tanamkan nilai disiplin dan komitmen dalam diri kita sehingga membuat kita semakin mudah mencapai tujuan utama. Tanpa kedua nilai itu, kita akan mudah keluar dari track yang tepat dan menyerah di tengah jalan.

--

--